Friday, February 26, 2010
Maulidur Rasul : Bersamamu ya Muhammad
Alhamdulillah, telah berjalan program yang tidak seberapa. Tahniah kepada ajk.
Setelah iftar[buka puasa] dan makan malam beramai-ramai. Dan setelah solat maghrib, tayangan diadakan dan setelah itu solat isya', dan diteruskan dengan ceramah oleh Kang Indra Kusumah. [Minta maaf, mungkin tempat tidak begitu conducive, terpaksa bersempit sedikit.]
Ceramah yang dipanaskan dengan persoalan...
"Sudah berapa kali kamu menyambut Maulidur Rasul? 10 kali? Dan apakah selepas setiap kali sambutan, ada perubahan pada diri kamu?"
Kata Kang Indra lagi,
"Sambutan Maulidur Rasul di adakan pada tahun Sultan Salahuddin. Keadaan umat islam pada masa itu sama seperti sekarang. Rakyat Palestin keadaannya sama, masih ditindas. Jadi seorang ulama mencadangkn untuk mengadakan hari peringatan kepada Rasulullah, untuk meningkatkan semangat perjuangan umat islam. Dan pada tahun itu juga Palestin dapat diraih kembali kepada milik umat islam..."
Begitulah serba sedikit kisah yang di kongsi bersama oleh Kand Indra.
Dengan ingatnya mereka umat terdahulu kepada Rasulullah, dapat melepaskan Palestin dari tindasan orang lain. Kita yang sudah bertahun-tahun menyambut Maulidur rasul, tetapi Palestin masih tertindas, apakah benar sambutan kita ini?
Kang Indra juga telah bercerita tentang pentarbiyahan halus oleh Allah buat Baginda sejak kecil lagi, dengan tarbiyah kepimpinan sehinggalah tarbiyah peperangan. Dan juga serba sedikit sirah Rasulullah, kerana kekangan waktu yang sedikit.
Marilah kali ini kita benar-benar mengambil iktibar dari sirah hidup Rasulullah. Janganlah sekadar tahu, tetapi biarlah tahu kita itu bermakna sesuatu dan membawa kepada sesuatu juga.....
Ps: Sorry, x pandai nak ulas panjang-panjang. Kalo yang lain ada komen atau tambahan silalah berkongsi ya! jangan malu-malu!
Pss: CD permai nak siap dah! In progress!!!
Monday, February 22, 2010
Maulidurrasul: "Bersamamu Muhammad"~
- Pengedaran Pamplet 'Bersamamu Muhammad' di setiap fakulti & batch. [ ISNIN & RABU]
- Pertandingan "What will YOU say?!?" di group Facebook. (Pertandingan Quote terbaik)
- Majlis Berbuka Puasa + Ceramah..
Siapakah Dirimu Ya Muhammad B. Abdullah?
Kelahiran Rasulullah SAW
1. Allah Ta'ala berfirman: "Sungguh Allah telah memberi kurnia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan mereka Al Kitab dan Al Hikmah dan sebelum itu, mereka benar-benar berada dalam kesesatan yang nyata." (QS. Ali Imran:164)
2. Allah Ta'ala berfirman: "Katakanlah: "Sesungguhnya saya ini hanyalah seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku bahwa sesungguhnya Tuhan kamu adalah Tuhan yang Esa." (QS. Al Kahfi:11)
3. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam pernah ditanya tentang puasa pada hari Senin. Beliau menjawab: "Pada hari itulah aku di lahirkan, lalu diangkat menjadi Rasul dan diturunkan Al-Qur'an kepadaku." (HR.Muslim)
4. Rasullauh Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dilahirkan pada hari Senin bulan Rabi'ul Awal di Makkah Al Mukarramah tahun Al Fiil (571 M), berasal dari kedua orang tua yang sudah ma'ruf. Bapaknya bernama Abdullah bin Abdul Muthallib dan ibunya bernama Aminah binti Wahb. Kakek beliau memberinya nama Muhammad. Bapak beliau meninggal dunia sebelum kelahirannya.
5. Sesungguhnya termasuk kewajiban seorang muslim adalah hendaknya dia mengetahui kedudukan Rasul yang mulia ini, berhukum dengan Al Qur'an yang diturunkan kepadanya, berakhlak dengan akhlaknya serta mengutamakan dakwah kepada Tauhid yang mana risalahnya dimulai dengannya sesuai firman Allah Ta'ala:"Katakan: Sesungguhnya saya hanya menyembah Rabbku dan saya tidak mempersekutukan sesuatupun dengan-Nya." (QS. Al-Jin:20)
Nama dan Nasab Rasulullah SAW
1. Allah Ta'ala berfirman: "Muhammad adalah Rasulullah." (QS. AlFath:29)
2. Rasullullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Saya memiliki lima nama: Saya Muhammad, saya Ahmad, saya Al-Mahi yang Allah menghapus kekufuran denganku, saya Al-Hasyir yang manusia dikumpulkan di atas kedua kakiku, dan saya Al-'Aqib yang tidak ada Nabi pun setelahnya." (Muttafaq 'Alaih). Dan Allah menamakannya dengan "Raufur Rahim"
3. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam mengenalkan dirinya kepada kita dengan beberapa nama: "Saya Muhammad, saya Ahmad, saya Al Muqaffy (Nabi terakhir) dan Al Hasyir, saya Nabi At Taubah, Nabi ArRahman." (HR. Muslim)
4. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Tidaklah kamu heran bagaimana Allah memalingkan dari saya cacian orang-orang Quraisy dan laknat mereka? Mereka mencaci dan melaknat saya dengan sesutu) yang sangat tercela, dan saya adalah Muhammad." (HR. Bukhari)
5. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda : "Sesungguhnya Allah telah memilih dari keturunan Ismail Kinayah, dan dari Kinayah Allah memilih Quraisy, dari Quraisy Allah memilih bani Hasyim, dan dari bani Hasyim Allah memilih saya." (HR. Muslim)
6. Dan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda yang artinya: "Namailah diri kalian dengan nama-nama saya, tapi janganlah kalian berkuniah (mengambil gelar) dengan kuniah saya. Karena sesungguhnya saya adalah Qasim sebagai pembagi diantara kalian." (HR. Muslim)
Sumber:
Mengenal Peribadi Rasulullah SAW karya Syeikh Muhammad Jamil Zainu
Excerpts of PERMAI 2010...
Terima kasih atas sokongan anda di dalam PERMAI. Kini, setelah sebulan berlalu, nak juga relive the moment sekejap. Jadi beberapa teman-teman kita ini dengan penuh sabar dan kasih sayang [sorry korang! thanx a lot!] telah menceritakan sedikit sebanyak tentang pengalaman mereka.
Terima kasih W. Kamoo best juga!
saya juga telah memperoleh banyak ilmu dan bertemu dengan penceramah yang sangat berdedikasi dan tidak jemu untuk mendengar.
selain itu,kami juga telah bermain satu permainan yang bgi saya sangat menarik..dalam permainan itu,ape yang saya dpt ialah betapa pentingnya kerjasama dan betapa pentingnya kita melindungi rakan2 kita.." - A.
Wow A, bersusah payah ek tulis? hehe...Hope ada manfaatnya, and segala apa yang manfaat tu tersemat di hati!
berkenalan dgn pelajar2 malaysia dari serata indonesia membuka peluang untuk menambah ilmu serta menambah kawan...
dari segi manfaatnya...saya dpt mengenal diri sendiri dan dpt memperbaiki diri untuk menjadi profesional muslim yg sejati...selain itu motivasi yg disampaikn memberi keyakinan untuk terus berfikiran positif dan istiqamah untuk menjadi yang terbaik...
THANK YOU PERMAI FOR THE KNOWLEDGE N EXPERIENCES!!!!!" - S.
Friday, February 19, 2010
PERMAI 2010 : reminiscence [short]
Alhamdulillah, setelah sekian lama, tergerak juga nak tulis sedikit laporan tentang program yang telah dijalankan 3 minggu yang lalu.
Program ini yang bernama PERMAI which stands for Perhimpunan Mahasiswa Malaysia di Indonesia telah dijalankan di Politeknik Pos Bandung yang terletak di Lembang. Ia telah dijalankan selama 3 hari 2 malam, bermula pada tarikh 21 Januari sehingga 23 Januari. Dan ustaz yang dijemput adalah......jeng jeng jeng....Ust. Hasrizal! Bersama kang Harry sbg prog selingan.
Perancangan prog telah diadakan setahun yang lalu, yang mana sepatutnya prog ini diadakan pada tahun 2009. Disebabkan ada masalah sedikit pada pihak ustaz, kami perpanjangkan waktu agar diadakan pada tahun 2010.
Program telah diadakan di Politeknik Pos Bandung di Lembang. Pengarah program adalah saudara Zulhazwan, dengan nama panggilannya Saudara Awang. Terima kasih kami ucapkan kepada Saudara Awang dan crew-crewnya atas kejayaan program tersebut.
Tentatif prog adalah
Hari pertama : dimulakan dengan ketibaan pelajar, pendaftaran, makan malam. Pada waktu malam adalah majlis perasmian dengan kehadiran wakil dari JPMI dan warden. Kemudian ada muqadimmah oleh ustaz, dan seterusnya ice breaking oleh beberapa wakil pelajar dari bandung. kemudian tidur.
Hari kedua : Prog bermula dengan solat subuh dan tazkirah, breakfast, slot pertama oleh Ust, rehat, slot kedua dan kemudiannya Zohor dan lunch. Disambung kembali dengan prog Kang Harry, motivator yang dijemput khas. Diwaktu petangnya, usai solat Zohor, adanya games bg muslimat. Malam disambung dengan slot 3 oleh Ust.
Hari ketiga: Bermula dengan qiamullail oleh beberapa orang pelajar, kemudian setelah solat subuh, diteruskan dengan games. Selepas itu ust memberi slot yang terakhir dan majlis penutup.[untuk laporan penuh sila klik di sini]
Tidak mampu untuk menulis panjang, biarlah gambar2 yang menjadi kata-kata ku...
Ps: Maaf, lambat report, tak tahu nak tulis apa sebenarnya..hua hua hua!!!
hoh, silalah mengomen ye...sorry!
Friday, February 12, 2010
Hukum Rai Valentine & Jual Bunga
Soalan
Assalamualaikum ustaz,
Benarkah hukum menyambut hari Valentine adalah haram, bagaimana pula hukum menjual hadiah dan bunga kepada pasangan-pasangan bukan Islam dan sebahagian umat Islam yang meraikannya?
JAWAPAN
Saya telah menyertakan jawapan di ruangan artikel bahasa Inggeris, bagi membantu rakan-rakan yang kurang selesa memahami bahasa Inggeris, disertakan jawapan ringkas saya berkenaan sambutan hari valentine.
Asal-usul Valentine
Tindakan mengaitkan pertengahan bulan Februari dengan cinta dan kesuburan sudah ada sejak dahulukala. Menurut tarikh kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari dengan pertengahan Februari adalah bulan Gamelion, yang dipersembahkan kepada pernikahan suci Dewa
Zeus dan Hera.
Di Roma kuno, 15 Februari adalah hari raya Lupercalia, sebuah perayaan Lupercus, dewa kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing. Sebagai bagian dari ritual penyucian, para pendeta Lupercus meyembahkan korban kambing kepada sang dewa dan kemudian setelah minum anggur, mereka akan lari-lari di jejalanan kota Roma sembari membawa potongan-potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai. Terutama wanita-wanita muda akan maju secara sukarela karena percaya bahwa dengan itu mereka akan dikarunia kesuburan dan bisa melahirkan dengan mudah. (http://id.wikipedia.org/wiki/Hari_Valentine)
Selain itu, sejarahnya juga berkait dengan fakta di bawah :-
Justeru, secara ringkasan saya boleh simpulkan seperti berikut :-
1) Kita hanya boleh merayakan perayaan yang diiktiraf oleh Islam iaitu Idil Fitroi dan Idil Adha. Nabi SAW bersabda :
Ertinya : Sesungguhnya bagi setiap kaum itu perayaan masing-masing, dan ini (IdilFitri dan Idiladha) adalah perayaan kita" ( Riwayat AL-Bukhari, 952 ; Muslim, 1892)
Justeru, sebarang perayaan yang disambut oleh umat Islam mestilah terhad kepada dua perayaan ini sahaja.
Bagaimanapun, jika sesuatu majlis, keraian dan sambutan itu dianjurkan bukan atas asas atau nama agama serta tiada kaitan dengannya bahkan dibuat atas dasar adat semata-mata. Ianya boleh dan harus diraikan dengan syarat sambutannya tidak diserapi apa jua unsur maksiat dan syirik. Sebagai contoh sambutan kemerdekaan Negara, sambutan ulangtahun penubuhan sesebuah syarikat dan sebagainya. Cuma ia bukanlah disambut sebagai hari raya ketiga atau keempat, tetapi hanya sebagai majlis keraian setaraf dengan majlis perkahwinan dan sepertinya sahaja.
Ini bermakna, setiap tujuan dan asal usul perayaan itu perlulah disemak. Maka jika disemak perayaan Valentine ini. Ternyata ia berasal dari cerita dongeng, karut dan syirik berakitan dewa dan sebagainya. Selain dari asalusul, cara dan kaedah implementasnya juga mesti dilihat, jika secara adatnya ia disambut dengan dosa dan maksiat. Ia sekali lagi dilarang di atas dasar tersebut pula.
2) Tidak harus pula meniru orang Kafir dan ahli maksiat dalam meraikan majlis yang dianjurkan. Imam Ibn Taymiah dan Ibn Qayyim telah menyebut bahawa telah Ijma' (sepakat keseluruhan Ulama) melarang penyerupaan dalam meraikan perayaan agama ( atas asas agama) selain Islam. ( Iqtidha, 1/454 ; Ahkam Ahli Zimmah, 2/722)
3) Islam tidak mengiktiraf hari kasih sayang. Kasih sayang dalam Islam bersifat universal, tidak dibatasi waktu dan tempat dan tidak dibatasi oleh objek dan motif. Hal ini sesuai dengan hadis
:
"Cintailah saudara seislam seperti kamu mencintai dirimu sendiri." (Riwayat Bukhari).
Islam sangat melarang keras untuk saling membenci dan bermusuhan, namun sangat menjunjung tinggi akan arti kasih sayang terhadap umat manusia.
Rasulullah saw. bersabda : "Janganlah kamu saling membenci, berdengki-dengkian, saling berpalingan, dan jadilah kamu sebagai hamba-hamba Allah yang bersaudara. Juga tidak dibolehkan seorang muslim meninggalkan (tidak bertegur sapa) terhadap saudaranya lebih dari tiga hari" (Muslim)
Kasih sayang dalam Islam diwujudkan dalam bentuk yang nyata seperti silaturahmi, menjenguk yang sakit, meringankan beban tetangga yang sedang ditimpa musibah, mendamaikan orang yang berselisih, mengajak kepada kebenaran (amar ma'ruf) dan mencegah dari perbuatan mungkar
4) Sambutan hari Valentine hari ini menjadi semakin terkeji apabila ia menjurus kepada perlakuan maksiat, mengadaikan 'dara' kepada kekasih yang bernafsu 'syaitan' dan dengan perlakaun seks bebas yang kononnya bagi membuktikan 'ketulenan' cinta seseorang kepada kekasihnya..
5) Islam juga melarang umatnya dari terlibat, duduk serta bersekongkol dalam majlis yang mempersendakan Islam dan bercanggah dengannya. Ini dari firman Allah yang bererti :
"Dan sungguh Allah telah menurunkan kepada kamu di dalam Al Qur'an bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahanam" ( An-Nisa : 140 )
Diriwayatkan dari Umar r.a. bahwa dia pernah mendengar Rasulullah s,a.w. bersabda:
"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah duduk pada suatu hidangan yang padanya diedarkan arak." (Riwayat Ahmad)
Maka majlis arak yang haram itu adalah sama hukumnya dengan majlis Valentine yang mana sumber, asal usul dan cara pelaksanaannya yang terdedah kepada pelbagai jenis maksiat. Tidak harus sama sekali untuk menghadiri majlis sempena Valentine di mana-mana jua.
"Jadi adakah pergi shopping sempena 'sale' hari Valentine juga salah?
Jawabnya, sekadar membeli belah ia tidak salah, namun TIDAK DIBENARKAN menyertai seseuatu PERHIMPUNAN, SAMBUTAN KHAS kerana Valentine seperti majlis Konsert, Nyanyian dan sepertinya.
6) Hukum memberikan hadiah sempena hari Valentine juga adalah menjadi haram berdasarkan kaedah dari firman Allah : "Janganlah kamu bantu membantu dalam perkara dosa dan permusuhan"
Bagaimanapun hukum menjual bunga sahaja, ia tidak kurang dari kategori jualan yang syubhah, makruh atau haram khas di hari Valentine.
Diriwayatkan, ada seorang laki-laki yang memberi hadiah satu bekas arak kepada Nabi s.a.w., kemudian Nabi memberitahu bahwa arak telah diharamkan Allah. Orang laki-laki itu bertanya:
Lelaki: Bolehkah saya jual?
Nabi: Zat yang mengharamkan meminumnya, mengharamkannya juga menjualnya.
Lelaki: Bagaimana kalau saya hadiahkan raja kepada orang Yahudi?
Nabi: Sesungguhnya Allah yang telah mengharamkan arak, mengharamkan juga untuk dihadiahkan kepada orang Yahudi.
Lelaki: Habis, apa yang harus saya perbuat?
Nabi: Tuang saja di dalam parit air. (Al-Humaidi dalam musnadnya)
Justeru, kita dapat melihat bahawa benda yang haram, maka haram juga dijualnya mahupun dihadiahkan. Dalam hal menjual bunga, ia juga boleh menjadi syubhah di hari Valentine seperti ini, kerana diketahui ianya dibeli khas untuk mearikan Valentine yang haram. Seperti juga hukum menjual anggur kepada tukang buat arak yang telah diketahui. Ia tidak dibenarkan dalam Islam menurut pendapat yang terkuat.
7) Para ulama juga menyatakan LARANGAN untuk saling mengirim ucapan Valentine, cinta dan kasih bersempena hari itu. Perlu dianggapkan hari Vlentine itu tidak wujud dan ia adalah sebuah hari biasa sahaja.
Sekian
Ust Zaharuddin
26 Muharram 1428 = 14 Feb 2007
Tuesday, February 9, 2010
inspirational...
Do Not Assume…
January 18, 2010 by Abdurrahman
One fine day, a bus driver went to the bus garage, started his bus, and drove off along the route. No problems for the first few stops – a few people got on, a few got off, and things went generally well.
At the next stop, however, a big hulk of a guy got on, six foot eight, built like a wrestler, arms hanging down to the ground. He glared at the driver and said, “Big John doesn’t pay!” and sat down at the back.
Did I mention that the driver was five foot three, thin, and basically meek?
Well, he was. Naturally, he didn’t argue with Big John, but he wasn’t happy about it. The next day the same thing happened – Big John got on again, made a show of refusing to pay, and sat down. And the next day, and the next.
This grated on the bus driver, who started losing sleep over the way Big John
was taking advantage of him. Finally he could stand it no longer and so he signed up for body building courses, karate, judo, and all that good stuff.
By the end of the summer, he had become quite strong; what’s more, he felt really good about himself.
So on the next Monday, when Big John once again got on the bus and said,
“Big John doesn’t pay!” The driver stood up, glared back at the passenger,
and screamed, “And why not?”
With a surprised look on his face, Big John replied, “Big John has a bus pass.”
MORAL / LESSON:
The moral of this incident/story is quite self evident. However, it is a lesson that many of us seem to overlook and disregard in the many activities and chores of our life.
We learn from this incident that a person should not be hasty in making assumptions and judging a situation or an individual from what seems to be the apparent.
It is essential that a Muslim assumes the best of his fellow being and gives him the benefit of the doubt. If possible, one should allow the fellow being to explain himself as to clear any doubts one may have.
Our Nabi صلى الله عليه و صلم has stated that being hasty is from Shaytaan whilst steady composure is from Allah سبحانه و تعالى.
In the same manner ‘Ulamaa have stated that if there is a single reason for doubt in a matter relating to a person then that doubt should have an effect on the decision that is made.
In conclusion, one should take all factors into consideration and avoid hastiness in judging an individual. Instead, one should try to make the matter clear as to avoid placing false accusations on anyone.
Jazakallah to Maulana Zain for writing up a moral for the story.
Courtesy of http://www.haqislam.org